Cabangbungin, - Analisa Rakyat News -
Acara Botram yang digelar di halaman Kantor Kecamatan Cabangbungin pada Sabtu (30/08/2025) menuai sorotan. Pasalnya, kegiatan yang dihadiri Sekda Kabupaten Bekasi serta sejumlah pejabat dinas tersebut diduga menggunakan arus listrik ilegal dari jaringan milik PLN.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, aliran listrik digunakan untuk mendukung sound system acara musik dalam rangkaian kegiatan Botram. Dugaan pencurian listrik ini dinilai merugikan pihak PLN.
Klarifikasi Camat Cabangbungin :
Saat dikonfirmasi, Camat Cabangbungin menegaskan bahwa pihak kecamatan hanya menjadi tempat pelaksanaan kegiatan.
“Acara ini bukan kegiatan kami, melainkan agenda Pemda Kabupaten Bekasi. Kecamatan Cabangbungin hanya ketempatan saja. Untuk soal listrik, informasinya sudah diurus oleh Disdukcapil,” ujar Camat Cabangbungin kepada awak media.
Keterangan Perwakilan Disdukcapil :
Di tempat berbeda, perwakilan Disdukcapil Kabupaten Bekasi, Robet, juga memberikan penjelasan.
“Kalau kegiatan di kecamatan, kami datang hanya melayani saja. Untuk urusan listrik, itu memang pihak kecamatan yang berhubungan. Kami tidak ikut mengatur soal teknis kelistrikan,” kata Robet.
Aspek Hukum :
Apabila dugaan pencurian listrik ini terbukti, maka panitia acara Botram dapat terjerat sanksi pidana. Berdasarkan Pasal 362 KUHP, pencurian diancam dengan hukuman penjara. Selain itu, UU No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan Pasal 51 ayat (3) menegaskan:
“Setiap orang yang menggunakan tenaga listrik yang bukan haknya secara melawan hukum, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan denda paling banyak Rp2,5 miliar.”
Kasus ini menjadi perhatian publik, mengingat acara resmi pemerintah daerah seharusnya tidak mencederai aturan hukum, terlebih terkait penggunaan fasilitas negara.
( Red/ Ersya )